Taman Air Sunyaragi

Seperti halnya Tamansari Yogyakarta, Taman Air Sunyaragi atau Gua Sunyaragi adalah istana yang dikelilingi air dengan kontruksi menakjubkan pada zamannya. Terdiri atas banyak bagian luar adalah susunan karang, bagian dalamnya bata berlapis semen dan beberapa tiang serta menaranya dari kayu. Material karang bisa dibilang yang paling awet dibandingkan dua material lain yang terbuat dari bata berlapis semen yang sudah banyak direnovasi.

Menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut khusus untuk mengangkat dan mengangkut karang-karang dari laut jawa ke pelitasan ini, dulu konon katanya dikerahkan oleh jin namun entah ada atau tidak hubungannya dengan keawetan material karang di petilasan ini. Petilasan yang berdiri di atas tanah 18.460 meter persegi menghadap timur ini dibangun sebagai tempat bertapa, tergambar dari nama tempat ini. Sunyaragi juga memiliki funsi sebagai tempat peristirahatan keluarga Sultan Keraton Kasepuhan.

Di sini pula para pembesar keraton dan prajurit bertapa untuk meningkatkan ilmu kanuragan. Namun, setiap pergantian pemerintahan, berganti pula fungsi Sunyaragi dan ada saja perubahan bentuk fisiknya disesuaikan dengan kebutuhan sultan yang memerintah. Oleh karena itu, selain fungsinya sebagai tempat beristirahat dan bertapa. Taman Air Sunyaragi berfungsi pula sebagai tempat mengatur strategi perlawanan, pembuatan senjata, juga pusat latihan oleh keprajuritan kerajaan, seperti yang dilakukan Sultan Matangaji Tajul Arifin.

Istana ini dikelilingi air, untuk pergi ke bagian lain Taman Air, keluarga kerajaan menggunakan sampan yang tertambat di beberapa bagian istana. Taman air Sunyaragi terbagi menjadi 12 bagian yang luas. Di sini akan disebutkan bebrapanya diantaranya yaitu: Yang pertama yaitu Gua pengawal sebagai pusat prajurit yang mengawasi keadaan istana.

Yang kedua yaitu bangsal jinem sebagai tempat pertemuan tamu-tamu keraton juga tempat sultan memberi wejangan dan melatih prajurit, yang ketiga yaitu gua peteng ialah tempat para pangeran dan sultan lelaku atau bersmedi untuk mendapat kekebalan tubuh. Yang keempat gedung penembahan yang terdiri atas ruang Kaputran tempat parapangeran, dan Ruang Kaputren tempat para putri. Yang kelima yaitu Balai Kambang adalah bangunan seluas 25 meter pesesegi.