Soeroso Tjondronegoro

Banyak yang mesti kita ketahui tentang sejarah perkembangan indonesia dari masa penjajahan sampai bisa merdeka seperti sekarang namun perkembangan sejarah indonesia tersebut tidak bisa lepas dari tokoh-tokoh yang melatarbelkaangai atau mempelopori kesejahteraan indoenesia salah satunya ialah Soeroso Tjondronnegoro. Tokoh pejuang ini dilahirkan pada 3 november 1895 di Porong Sidoarjo.

Beliau menjadi anggota bOedi Oetomo pada permulaan berdirinya organisasi tersebut. Dalam masa selanjutnya, di tahun 1912, Soereoso menjadi anggota serikat islam dan menjadi ketua organisasi di probolinggo. Ia juga pernah menjabat pembantu pusat pimpinan sarekat islam di probolinggo ia juga menjabat ketua organisasi islam itu mojokerto. Di samping terlibat dalam kegiatan politik dengan menjabat presiden SI di probolinggo dan Krakasan, soeroso dingkat menjadi mantri Kantor Irigasi di Probolinggo.

Setahun kemudian soreoso dipilih menjadi ketua pengurus besar perhimpunan pegawai BOW seluruh indonesia. Dua tahun kemudian Soeroso menjadi komiasris central Bestuur SI. Dalam tahun 1921 Soeroso dipilih menjadi ketua personel pabrik bond daerah kabupaten mojokerto. Ia memimpin pemogokan pegawai di pabrik gula itu dan menghasilkan perbaikan nasib para pegawai. Setahun kemaudia tokoh perjuangan nasional ini dipilih menjadi ketua persatuan Varkbonden Hindia.

Di samping giat dalam bidang politik melalui jabatan-jabatan yang disebutkan sebelumnya, Soeroso memimpin surat kabar Kemajoean Hindia di Surabaya. Lima tahun kemudia Soeroso dipilih menjadi ketua Vakcentral yang ke empat yaitu persatuan Vakbonden Akcentr. Di samping itu soeroso juga menjadi ketua Cabang Parindra di Mojokerto sekaligus anggita pengurus besar organisasi tersebut.

Dalam masa pendudukan Jepang Soeroso menjadi ketua Poetera daerah Malang, Jawa Timur, dalam persidangan BPUPKI Soeroso tampil sebagai pemimpin sidang yang cakap. Kelihatannya ia bersikap tegas bagi tercapainya tujuan suatu pertemuan (sidang).

Kehadirannya di lembaga yang mempersiapkan kemerdiakaan itu terlihat cukup mampu menahan diri. Mungkin ini atas pengalaman yang di dapat sebelumnya. Soeroso dikenal sebagai tokoh pegawai negeri di samping itu ia mempunyai ikatan yang kuat dengan msayarakat. Ini terlihat dari keikutsertaannya dalam mendirikan Rumah Sakit fatmawati di Jakarta Selatan.